Sulawesi Kini, Kotamobagu – Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu nomor urut 3, Nayodo Koerniawan SH dan Sri Tanti Angkara (NK-STA) menggelar kampanye dialogis di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, Sabtu 12 Oktober 2024.
Kampanye yang dipusatkan di wilayah Lorong Talaga ini pun dihadiri ratusan pendukung dan simpatisan NK-STA lengkap dengan atribut dan yel-yel yang bergelora.
Menariknya, dalam kampanye dialogis tersebut hadir srikandi Sulawesi Utara (Sulut), Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) yang turut berorasi. Legislator DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan tersebut dengan tegas akan memenangkan pasangan NK-STA dengan kekuatan penuh.
“Pasangan NK-STA akan saya perjuangkan, bersama-sama dengan masyarakat Kota Kotamobagu dengan Doa, Doi dan Darah. Jadi, akan saya perjuangkan dengan 3D,” tegas Yasti yang disambut gemuruh aplous dan teriakan dari para pendukung dan simpatisan yang hadir.
Yasti juga menegaskan, dirinya dengan jaringan politik di tingkat nasional, ditambah dengan posisinya di Komisi V DPR RI akan mengucurkan banyak program dan bantuan ke Kotamobagu saat pasangan NK-STA memimpin lima tahun ke depan.
“Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat Kota Kotamobagu untuk memilih pasangan Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Insyaallah, saya akan mendukung penuh pemerintahan NK-STA dengan mengucurkan anggaran lewat komisi V DPR RI untuk Kota Kotamobagu,” tambah mantan Bupati Bolmong periode 2017-2022 tersebut.
Sementara itu, para pendukung dan simpatisan yang hadir meyakini, jika dukungan para tokoh seperti Yasti Soepredjo Mokoagow, Benny Rhamdani, Olly Dondokambey dan sederet nama besar lainnya terhadap pasangan NK-STA bisa memberikan dampak positif kepada pembangunan Kota Kotamobagu selama lima tahun ke depan.
Di sisi lain, orasi YSM ini bisa mengganggu mental Paslon lain karena secara tegas menyatakan dukungan dan siap memenangkan dengan 3D kepada pasangan NK-STA.
Pasalnya, rekam jejak perhelatan politik di Kotamobagu telah menjadi stigma di tengah masyarakat Kotamobagu, bahwa jika mantan Ketua Komisi V DPR RI periode 2009-2014 tersebut memberikan dukungan, maka bisa dipastikan pasangan yang didukung akan keluar sebagai pemenang.
