Gelar Diskusi Pemuda Berbicara, Aktifis Sayangkan Sikap Cakada Apatis

Sulawesi Kini, Kotamobagu – Terobosan untuk membangun ruang-ruang diskusi di kalangan aktifis, komunitas pemuda dan mahasiswa kembali digelorakan dengan digelarnya diskusi bertema pemuda berbicara oleh lintas organisasi kepemudaan, Minggu 8 September 2024 bertempat di Warkop Jarod Reborn, di Kelurahan Matali.

Diskusi yang digagas organisasi cipayung, mahasiswa lintas kampus serta komunitas tersebut juga mengangkat grand issue terkait pendidikan, ekopol, sosial dan lingkungan.

Hadir sebagai pembicara adalah para Ketua Umum organisasi mahasiswa meliput HMI, GMNI, GMKI, IMM, dan kalangan aktifis lainnya.

Meski demikian, di tengah kontestasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), khususnya Pilwako Kotamobagu, diskusi yang sarat akan ilmu tersebut tidak dihadiri para Calon Kepala Daerah (Cakada).

Padahal, mereka diundang untuk bisa berdiskusi dengan para pengurus organisasi kepemudaan, komunitas dan pemuda terkait dengan kompetensi para Cakada ini menanggapi grand issue yang diangkat.

Hal ini pun membuat kalangan aktifis geram. Mereka menyayangkan sikap Cakada di Pilwako Kotamobagu yang terkesan apatis terhadap diskusi kepemudaan yang digelar.

“Agenda diskusi semalam yang diselenggarakan oleh komunitas literasi totabuan meninggalkan catatan penting untuk Bolaang Mongondow Raya, khususnya Kotamobagu. Tetapi, di balik kegiatan itu sangat disayangkan karena tidak adanya kandidat yang hadir, padahal mereka sudah diundang,” tutur pengurus Jejak Nalar 4.0, Azhar Hampan, Senin 9 September 2024.

Azhar juga berasumsi, para Cakada ini takut duduk bersama dengan kelompok Cipayung, komunitas dan pemuda karena tidak memiliki kompetensi pada grand issue yang diangkat.

“Saya sedikit berasumsi liar, bahwa kandidat tidak mau mendengarkan keluhan atau nalar yang coba dilahirkan oleh para pengurus Cipayung, komunitas, mahasiswa dan pemuda di Kotamobagu. Mungkin kandidat berpikir bahwa agenda diskusi tidak terlalu penting dan yang penting itu agenda konsolidasi,” tutur Azhar yang juga mantan Aktifis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini.

READ  PUPR KK dan BPPW Sulut Tinjau Lokasi Air Bersih di Pontodon Timur

Azhar pun mengajak masyarakat, khususnya elemen pemuda untuk lebih selektif dalam memilih Cakada.

“Pesan saya jangan jadikan pemuda hanya sebagai penyumbang suara saja, tapi jadikan pemuda sebagai penyumbang pikiran,” pungkas Azhar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *