1500 Hektar Lahan Sawah di Bolmong Terancam Gagal Panen. Kadis PU Provinsi Sulut Bungkam

Sulawesi Kini, Bolmong – Persoalan jebolnya irigasi di Daerah Irigasi (DI) Ayong, Bolangat Maelang di Kecamatan Sang Tombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) membuat 1500 hektar lahan sawah milik petani terancam gagal panen.

Terkait dengan kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (PU) khususnya bidang Sumber Daya Air (SDA) yang menjadi penanggung jawab pun terkesan menutup mata. Padahal, kejadian rusaknya irigasi tersebut sudah beberapa kali terjadi.

Meski demikian, petani yang mendapatkan mamfaat atas irigasi tersebut berupaya secara swadaya untuk memperbaikinya.

Namun, pada jebolnya irigasi induk tersebut pekan lalu, petani belum memiliki daya untuk memperbaikinya. Selain karena kerusakannya berat, modal para petani sudah habis, dan tinggal berharap pada ladang sawah mereka yang kini terancam gagal panen.

Kondisi itu pun telah dilaporkan ke Bidang SDA Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) namun belum ada jawaban. Hal ini dibenarkan Kepala Desa Cempaka, Ronal Hasan.

“Sudah kami laporkan, tapi dari Bidang SDA sebagai penanggung jawab terkesan tidak mengindahkan,” beber Ronal.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Provinsi Sulut, Deicy Paath ketika dihubungi via telepon seluler sampai berita ini naik belum memberikan respon.

Sikap ini pun dinilai tidak mencerminkan semangat pembangunan yang digagas oleh Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling terkait keterbukaan dan dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan menuju swasembada pangan.

Dimana, dalam kunjungan ke wilayah, Gubernur YSK sapaan akrabnya, sering mendengarkan dan berdialog terkait dengan problem yang dialami masyarakat, khususnya para petani yang menjadi pahlawan pangan.

Sebelumnya, petani asal Desa Cempaka, Kecamatan Sang Tombolang, Bolmong, Samsudin Gama, mengungkapkan jebolnya tanggul irigasi sudah beberapa kali terjadi. Pada kejadian pekan lalu, jebolnya irigasi sudah masuk kategori berat.

READ  Dinkes Bolmong Gelar Sosialisasi Bagi Calon Jamaah Haji

“Sebelumnya juga sering rusak, tapi dengan swadaya masyarakat kita kembali perbaiki. Tapi, kerusakan kali ini sudah terlalu berat, dan kami berharap agar pemerintah terkait dapat menanganinya,” ungkap Samsudin, Selasa 27 Mei 2025.

Samsudin menambahkan, dampak jebolnya DI Ayong ini, lahan di tiga desa terdampak, termasuk di lahan miliknya.

“Air sudah tidak mengaliri lahan persawahan kami. Kami harap ada penanganan, apalagi ini berkaitan dengan persoalan ketahanan pangan yang diseriusi oleh pemerintah pusat. Kami meminta Dinas Pekerjaan Umum dalam hal ini Bidang Sumber Daya Air untuk dapat menseriusi permasalahan kami ini,” pinta Samsudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *